Terdapat lebih dari 194 orang tewas bencana banjir Kenya yang terjadi baru – baru ini, lebih dari 100.000 menjadi korban luka berat dalam peristiwa tersebut. Dilaporkan beberapa hari sebelum bencana kebanjiran tersebut menyerang telah terjadi tanah longsor, yang mengharuskan penduduk buat mengungsi kedataran tinggi di desa Nyarkulian. Beramai – ramai warga Kenya harus berjalan kaki sejauh 100 km (BL) Kitalae, sebab tidak ada kiriman transportasi oleh pemerintah bagi mereka.
Dalam isu ini selain kasus Corona yang maish memuncak disana, kini nasib warga juga semakin dekat dengan keterlantaran & kelaparan. Pemerintah menjelaskan kalau selama 3 bulan terakhir ini telah terjadi musim hujan berkepanjangan, sehingga air tidak dapat mengalir secara baik ke dataran rendah kemudian memicu terjadinya Banjir ini. Secepatnya juga pemerintahan Kenya bakal mengirimkan pihak Basarnas dalam pencarian korban nan belum ditemukan keberadaanya.
194 Orang Tewas Bencana Banjir Kenya | Terancam Kelaparan
Kasus kelaparan diperkirakan bakal menyerang warga negara di Kenya juga, sejak berkembang nya Corona ditambah tidak ada pemasukan para pekerja tembaga sejak musim hujan menjadi bencana banjir mereka. Sementara itu lebih dari 194 orang dinyatakan tewas, dan beberapa keluarga belum bisa melakukan upacara pemakaman sebab mereka telah mengungsi jauh ke Desa Nyarkulian. Seluruh barang, rumah, dan sekolah pendidikan disana sekarang sudah tidak dapat terlihat sebab tertutup genangan air tinggi.
Meskipun begitu, anda masih bisa mengakses situs poker online melalui negara Kenya. Hanya saja, ketika ingin bermain judi poker. Anda perlu berhati-hati mengenai banjir susulan.
Nyarkulian masih merupakan daratan yang rawan bakal terjadi banjir juga, sehingga pemerintah diharapkan dapat menangi korban masih selamat dengan cepat. Fred Matiang’i merupakan sekretaris untuk urusan dalam negeri menyatakan bakal mengkordinasi pihak medis & Basarnas. Agar mengevakuasi semua warga yg sedang mengungsi di Nyarkulian ketempat jauh lebih aman. Relokasi itu diperkirakan bakal memakan waktu sehingga sebagian masyarakat harus berjalan kaki, khususnya bagi kaum pria.
Kemungkinan 30% kelaparan bakal menyerang beberapa wilayah lembab di Kenya, namun sebelum hal tersebut terjadi. Pemerintah melakukan dukungan seperti memberikan lapangan tanah masal bagi masyarakat untuk menyediakan bahan pangan bagi diri mereka sendiri. Sambil dibantu oleh pihak kesehatan untuk dikirimkan obat – obatan serta bahan pangan & sandang buat seluruh korban yg selamat.